Keuntungan Punya Pendamping ‘Anak Mama’

Semakin matang usia seseorang tentu saja semakin matang pemikirannya tentang pasangan yang besok akan menjalani hidup bersamanya, Memilah milih pasangan tentunya matlah penting kalo kita tidak ingin salah memilih pasangan. Bagaimana jika seseorang yang akan mendampingi hidup nya kelah tergolong “Anak manja” atau “Anak mami”, Bacalah kisah berikut ini.

Banyak wanita tidak ingin mempunyai kekasih yang memiliki hubungan dekat atau cenderung manja dengan ibunya. Tetapi menurut penelitian terbaru, justru pria ‘anak mama’ ini, cenderung akan jadi kekasih dan suami yang baik.

Seperti dilansir dari cosmopolitan.com, penelitian yang dilakukan tim dari Arizona State University menemukan bahwa pria yang dekat dengan ibunya memiliki kemampuan komunikasi dan level empati yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak dekat dengan sang ibu. Menurut Rachel Sussman, terapis pernikahan asal New York, kondisi itu membuat pria tersebut cenderung memiliki hubungan monogami yang lebih sehat dan baik.

Empati dan kemampuan komunikasi yang baik didapatkan pria dari ibunya selama bertahun-tahun. Menurut Carlos Santos, PhD, salah satu peneliti, dengan mempelajari bagaimana sang ibu berhubungan dengan orang lain, seperti reaksi hangat dan penuh kasih sayang ibu, membuat pria cenderung tidak bersikap kasar dan egois dalam menjalani hubungan.

Pria ‘anak mama’ ternyata juga lebih sering mengekspresikan perasaannya, menjadi pendengar yang baik dan lebih tahu apa yang dibutuhkan wanita. “Dengan lebih terbuka, dan kemauan untuk mendengarkan pasangannya, bisa jadi tipe pria ini sangat mengagumkan di ranjang,” kata Scott Haltzman, PhD, penulis buku Secrets of Happily Married Women, yang juga terapis pernikahan.

Bagi sebagian wanita, memiliki kekasih ‘anak mama’ seringkali menimbulkan rasa risih atau ketakutan tersendiri. Seperti, dibandingkan dengan sang ibu atau tidak bisa dekat dengan ibu kekasih.

Namun semuanya tetap kembali pada “Si Empunya Hidup”

BERBAGI TIPS BERSAMA

Saat hatimu merasa gundah apakah yang kawanku lakukan?

di bawah ini hanya sebagian kecilĀ  dari sisi kehidupan kita, hati yang kita punya adalah cerminan dari perilaku kita, coba simak tulisan di bawah ini,

Al-Ghazali mendefenisikan hati manusia menjadi tiga bentuk, yaitu: hati yang sehat, hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang sehat akan berfungsi optimal, mampu memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk. Hati mereka kenal betul dengan Allah, sifat, af’al, kasih sayang, janji, qudrah, sunnah dan kemulian-Nya.

Kondisi hati ini akan selalu bersyukur atas nikmat, sabar dan ridha akan taqdir dan cobaan yang diberikan-Nya. Hati yang mampu berma’rifat (mengenal Allah) ini adalah salah satu yang menjadikan manusia lebih ungul dari makhluk lainnya.

Mengenai pentingnya menjaga mata Nabi SAW bersabda: “Pandangan itu salah satu panah dari panah iblis yang berbisa. Siapa saja yang meninggalkannya karena takut pada Allah, maka Allah akan memberinya keimanan yang terasa sangat manis di dalam hati. (HR. al-hakim).
Mengenai menjaga lisan Nabi SAW bersabda: “Setiap ucapan bani adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata yang berupa amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan) dan zikrullah. (HR. Tirmidzi). Demikianlah seterusnya.

Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah: Pertama, Mencari ilmu hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati, bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya. Kedua, Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela (takhalli). Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji yang dimulai dari sifat zuhud (tidak berambisi dan mengejar kesenangan hawa nafsu di dunia saja) dan mujahadah atau bersungguh-sungguh menuju Allah dalam istilah al-Ghazali dan Keempat, Istiqamah dan berdo’a agar hati tetap bersih, bening, bercahaya dan hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja.

belajarlah untuk membentuk hati kita seperti yang seharusnya agar kita selalu merasa tenang….